Penyebaran islam di Jawa dibawah oleh pedagang dari Gujarat Arab. Islam di Jawa semakin berkembang pesat atas jasa para wali terutama wali songo. Wali Songo sangat terkenal di Pulau Jawa selain itu kemajuan Demak juga ada pengaruh dari peran Wali Songo sebagai penasehat sultan Demak. Dalam artikel ini akan membahas tentang sembilan tokoh wali songo.
Sumber gambar: icc-jakarta.com/wp-content/uploads/2017/09/Foto-Walisongo.jpg
1. Sunan Gresik
Sunan Gresik memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim juga dikenal juga sebagai Maulana Magrib. Sunan Gresik diperkirakan berasal dari Afrika Utara ada juga yang meriwayatkan bahwa Sunan Greisk berasal dari Persia. Maulana Malik Ibrahim mempunyai nama lain yaitu Makdum Ibrahim Asmara. Sunan Gresik masih memiliki garis keturunan Nabi Muhammad SAW. Sunan Gresik dapat dikatakan bapak bagi para sunan di Jawa. Sunan Gresik menyebarkan islam di Jawa dimulai pada masa Kerajaan Majapahit. Dalam menyebarkan islam Sunan Gresik mendekati masyarakat dengan cara yang ramah dan mengikuti budaya masyarakat sehingga penduduk setempat mendekat mau belajar tentang islam. Sunan Gresik mendirikan pondok pesantren di Leran karena banyaknya warga yang tertarik belajar tentang islam.
Sunan Gresik dalam perjalanan dakwah sebelum di Jawa pernah singgah di Kerajaan Campa dan berhasil mengislamkan Raja Campa dan menikahi anak Raja Campa yang bernama Ratna Dyah Siti Asmara. Dengan Ratna Dyah Siti Asmara mempunyai anak yaitu Sunan Ampel. Di Jawa Sunan Gresik menyebarkan agama islam di Gresik. Adapun peninggalan Sunan Gresik yaitu Masjid Malik Ibrahim di Leran Gresik Jawa Timur.
2. Sunan Ampel
Sunan Ampel memiliki nama Raden Rahman. Raden Rahman merupakan putra dari Sunan Gresik dengan Ratna Dyah Siti Asmara. Raden Rahman masih ponakan dari permaisuri raja Majapahit yaitu Dewi Sasmitaputri istri dari Brawijaya I. Ketika masih remaja diserahkan kepada Arya Lembusura Adipati Majapahit untuk belajar ilmu agama islam. Setelah dewasa Sunan Ampel menikah dengan putri Adipati Tuban. Raden Rahman menyebarkan agama islam di Ampel daerah Surabaya. Lambat laun islam berkembang pesat di Surabaya.
Ajaran yang paling terkenal dari Sunan Ampel yaitu Moh Limo yaitu moh main( tidak berjudi), moh ngombe( tidak mabuk), moh maling( tidak mencuri), moh madat( tidak memakan makanan terlarang), dan moh madon( tidak berzina). Adapun peninggalan Sunan Ampel yaitu Masjid Ampel Denta di Surabaya. Diperkirakan Sunan Ampel meninggal pada tahun 1467 Masehi. Makam Sunan Ampel disekitar Masjid Ampel Denta.
3. Sunan Bonang
Sunang Bonang memiliki nama lain Raden Santri Ali merupakan anak dari Sunan Ampel dari istri yang bernama Dyah Siti Manila binti Arya Teja atau Dewi Condrowati lahirlah Sunan Bonang, dan dua orang putri yaitu Nyai Gede Maloka dan Nyai Gede Pancuran. Kemudian Sunan Ampel menikah lagi mempunyai putra bernama Sunan Drajat. Sunan Bonang mempunyai nama lain yaitu Raden Ibrahim atau Makdum Ibrahim. Kata Makdum merupakan pemberian dari ulama India yang artinya orang yang dihormati. Sunan Bonang menikah dengan Dewi Hiroh mempunyai anak bernama Dewi Rukhil yang menjadi istri dari Sunan Kudus.
Sunan Bonang pernah belajar islam sampai ke kerajaan Pasai Sumatra setelah mendalami dan menyerap ilmu islam, Sunan Bonang menyebarkan ajaran islam di Tuban. Sunan Bonang mendirikan pondok pesantren untuk menampung orang-orang yang ingin belajar islam. Sunan Bonang cinta akan kesenian. Peninggalan Sunan Bonang dari kesenian terciptnya alat musik gamelan yaitu bonang, pende dan kenong. Dalam meyebarkan islam terkadang Sunan Bonang dengan cara pertunjukan gamelan diselingi dengan dakwah untuk membujuk dan menarik orang belajar tentang islam. Dalam menyebarkan islam Sunan Bonang berpesan jangan memuja wali ataupun nabi dan jangan mengaku tuhan.
4. Sunan Drajat
Sunan Drajat memiliki nama asli Raden Qasim atau Syarifudin. Sunan Drajat merupakan putra dari Sunan Ampel dengan Dewi Candrawati. Sunan Drajat cinta akan kesenian di Jawa. Sunan Drajat menciptakan tembung pangkur. Sunan Drajat sangat peduli dalam kehidupan sosial terbukti dengan isi dakwahnya berkaitan dengan sosial seperti gotong royong. Sunan Drajat menyebarkan agama islam di Lamongan yaitu Desa Jelog pesisir Banjarwati. Makam Sunan Drajat di Pacitan Lamongan.
5. Sunan Giri
Sunan Giri memiliki nama asli Raden Paku. Nama lainnya sunan Giri yaitu Prabu Sarmata atau Ratu Tunggul Kahlifatul Mukminin bin Sayed Yaqub alias Syekh Wali lanang alias Maulana Salam. Terkadang juga Sunan Giri disebut juga Sunan Abdul Fakih. Waktu kecil Sunan Giri diasuh oleh Nyai Ageng Tandes. Pada masa remaja Raden Paku belajar islam di pondok pesantren Ampel Denta.
Sunan Giri juga mencintai seni hal ini terbukti dengan menciptakan salah satu tembang macapat yaitu Asmaradana, dan Pocung. Peninggalan bangunan yaitu Masjid Giri Kedaton. Penyebaran islam Sunan Giri di Gresik, Madura, Kalimantan, Lombok, Sulawesi, dan Maluku. Makam Sunan Giri di Cerebon Jawa Barat. Sunan Giri merupakan anak dari ulama yang bernama Maulana Ishaq yang menyebarkan islam di Blambangan dan belajar islam di Pasai. Sunan Giri dititipkan kepada Nyai Ageng Tandes seorang saudagar kaya.
6. Sunan Kudus
Sunan Kudus memiliki nama asli Jafar Sadiq. Sunan Kudus seperti sunan lainnya menjadi penasehat kerajaan Demak. Masa kecil Sunan Kudus dipanggil Raden Undung atau kadang dipanggil Raden Amir Haji. Sunan Kudus merupakan anak dari Raden Usman Haji yang menyebarkan agama islam di Jipang Panalon Blora. Sunan Kudus menyebarkan agama islam di daerah Kudus dan sekitarnya. Sunan Kudus juga ditunjuk sebagai panglima perang Demak Bintoro. Sunan Kudus Muda pernah belajar islam di Arab tetapnya wilayah Palestina. Sunan Kudus mendapat julukan Wali Al Ilmi yaitu orang yang berilmu. Sunan Kudus juga mengajarkan agama kepada anak-anak bangsawan kerajaan.
7. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga memiliki nama asli Raden Mas Syahid anak dari Bupati Tuban yang bernama Raden Sahur atau Arya Wilatikta dengan istri bermana Dewi Nawang Rum. Pada masa mudanya Sunan Kalijaga pernah menjadi perampok yang mencuri untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan dengan nama samaran Brandal Lokajaya. Sunan Kalijaga ketahuan oleh prajurit Tuban dan juga ayahnya sendiri sehingga dihukum tidak boleh kembali ke Kadipaten Tuban. Raden Mas Syahid bertemu Sunan Bonang dan belajar agama dari Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menjadi Arsiktek pembangunan Masjid Demak. Sunan Kalijaga menyebarkan agama islam disekitar Demak.
Sunan Kaijaga denga Dewi Saroh memiliki tiga anak yaitu Raden Umar Said( Sunan Muria), Dewi Rakayuh, dan Dewi Sofiah. Sunan Kalijaga dalam berdakwah sering menggunakan media wayang untuk menarik orang untuk belajar islam. Sunan Kalijaga merupakan salah satu guru dari Jaka Tingkir. Mengenai Jaka Tingkir "Cerita Jaka Tingkir" .
8. Sunan Muria
Sunan Muria merupakan anak dari Sunan Kalijaga. Sunan Muria menyebarkan agama islam disekitar Gunung Muria. Sunan Muria suka dengan desa-desa. Sunan Muria masuk kedesa-desa untuk berdakwah menyebarkan islam. Tembang Sinom dan Kinanti menjadi media penyebarkan islam Sunan Muria. Sunan Muria juga mengajari masyarakat sekitar tentang bertani dan berdagang.
9. Sunan Gunung Jati
Nama asli Sunan Gunung Jati yaitu Syarif Hidayatullah. Sunan Gunung Jati sangat berpengaruh bagi penyebaran agama islam di Jawa Barat. Sunan Gunung Jati juga berpengaruh dalam berdirinya kerajaan Cerebon dan Banten. Sunan Gunung Jati merupakan cuvu dari Nyai Subang Larang. Adapun ibu dari Sunan Gunung Jati adalah Nyai Lara Santang. Sunan Gunung Jati juga pernah menjadi Sultan di Cerebon.
No comments:
Post a Comment