Israel dan Palestina sejak bertahun-tahun selalu menjadi sorotan dunia. Dunia terbagi menjadi dua yaitu mendukung Israel dan mendukung Palestina. Negara pendukung Israel sebagian besar berasal dari negara bagian dari Nato sedang negara pendukung Palestina adalah negara-negara islam dan negara berkembang baik di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Palestina dan Israel seperti air dan minyak yang tidak dapat bersatu. Setiap tahun selalu terdengar konflik Israel dan Palestina di televisi-televisi. Negara-negara pendukung Palestina selalu memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan pengakuan kemerdekaan Palestina dari penindasaan Israel. Di PBB sebagai forum pertemuan negara-negara dunia perjuangan pengakuan kemerdekaan Palestina sering kandas oleh hak Veto yang dimiliki Amerika Serikat dan Inggris.
Palestina selalu ditindas dan dikekang hak-haknya oleh Israel. Wilayah Palestina pun semakin sempit dimana tepi barat yang sesuai perjanjian merupakan wilayah Palestina namun Israel merebut sebagian wilayah tersebut. Perjuangan Palestina untuk diakui sebagai negara berdaulat dipersulit oleh negara Israel dan sekutunya.
Sebenarnya Palestina sudah menyatakan merdeka sejak tanggal 15 November 1988 namun ada beberapa negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina terutama negara-negera sekutu Amerika Serikat dan Inggris. Mengakui Palestina secara tidak langsung mengakui invasi Israel ke Palestina dimana invasi merupakan pelanggaran dunia.
Memasuki tahun 2017 dan mulai meninggalkan tahun 2017 dunia dibuat memanas oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat yaitu Donald Trump yang menyatakan Jerusalem sebagai Ibukota Israel.Pernyataan ini ditentang oleh berbagai negara dengan menggalang dukungan untuk mendukung Palestina. Jerusalem merupakan sebuah wilayah yang diklam negara Israel dan Palestina. Dua negara tersebut mengklaim wilayah Jerusalem. Jerusalem sendiri bagi umat islam merupakan tempat suci karena terdapat Masjidil Aqsa.
Pernyataan Donald Trump yang menyatakan Ibukota Israel adalah Jerusalem didukung oleh perdana menteri Israel yaitu Benjamin Netanyahu yang dikutip dari Tribun Jatim pada tanggal 24 Desember 2017 yaitu Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa Warga Pelestina harus menerima bahwa Jerusalem merupakan Ibukota Israel agar dapat melangkah ke arah perdamaian.
Islam di bawah organisasi OKI berjuang menciptkan perdamaian bagi Palestina dan mencegah sewenang-wenangan Israel sehingga membulatkan tekat untuk menentang pernyataan Amerika Serikat yang menyatakan Jerusalem Ibukota Israel. Seperti yang kita tahu sebelumnya Ibukota Israel adalah Tel Aviv. Sedang Palestina Ibukotanya adalah Jerusalem Timur namun wilayah Jerusalem timur sebagian dikuasai Israel.
Ternyata pernyataan Amerika Serikat yang menyatakan Jerusalem merupakan ibukota Israel tidak serta merta didukung oleh sekutu-sekutunya seperti Inggris dan Prancis. Inggris dan Prancis menentang pernyataan Donald Trump. Dikutip dari Republika.co,id pada tanggal 7 Desember 2017 yang mana menjelaskan bahwa negara Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda tidak setuju dengan langkah dari Amerika Serikat. Menerut negara-negara tersebut penyelesaian Jerusalem bisa terjadi jika dua negara yaitu Israel dan Palestina melalui perundingan damai.
Masalah Palestina dan Israel semakin menegang dari pernyataan Donald Trump dan permasalah ini dibawah dalam Majelis PBB namun Donald Trump mengancam negara-negara yang menetang pernyataannya bahwa negara yang menentang Jerusalem sebagai Ibukota Amerika Serikat akan memutuskan bantuan bagi negara penentang pernyataan Donald Trump.
Pernyataan Donald Trump membuat banyak warga negara di berbagai negara mengadakan demo untuk menentang pernyataan Amerika Serikat dan mendukung Palestina. Demo besar juga terjadi di Indonesia yang dilakukan di Monas dan Kedubes Amerika Serikat sebagai langkah gerakan mendukung Palestina dan menentang Amerika Serikat.
Baca Juga : "Asal Mula Negara Israel"
Semoga Cepat Terselesaikan, Konflik Antara Kedua Negara Ini
ReplyDeleteSemoga cepat selesai, dan kedamaian tercipta.
ReplyDelete