Saturday, 27 January 2018

Sejarah Percetakan Buku

Buku sangatlah penting untuk menambah wawasan sehingga buku mendapat julukan sebagai cendela ilmu. Buku bisa kita temui diperpustakaan, dirumah, dan disekolah. Jumlah buku sangat banyak dan pengarang buku juga lumayan banyak. Buku juga dilengkapi sampul yang biasanya terdapat gambar yang menarik dan tulisan yang mengundang keingintahuan bagi para pembaca.



Pada zaman dahulu sebelum adanya kertas, orang menulis diatas kulit hewan atau di kulit pohon dan menyimpannya sedikit sekali. Hanya sedikit orang yang bisa menulis dan membaca selain itu juga buku harganya sangat mahal. Kalau kita pernah lihat film-film yang menceritakaan masa lalu atau tepatnya  zaman kerajaan kita akan menjumpai buku atau tepatnya kitab ilmu kanuragan yang menjadi rebutan atau tulisan yang ditulis di kulit batang pohon.

Pada zaman dahulu sedikit buku yang dicetak sebagaian besar langsung ditulis tangan. Buku yang dicetak pada zaman tersebut yaitu dengan cara merancang tulisan lewat ukiran di atas batang pohon kemudian diclupkan pada tinta dan letakkan di kulit batang pohon kemudian disusun menjadi buku namun karena prosesnya yang lama dan jumlahnya sedikit harganya pun mahal.

Pada tahun 1450 mulai mendapat titik terang yaitu Johannes Gutenberg membuat cetakann buku lebih mudah dengan membuat cetakan pada logam yang sudah tersusun huruf-huruf yang merupakan kemajuan dunia percetakan.

Ide atau pemikiran Jihannes Guterberg dikembangkan hingga mampu menciptakan mesin cetak.
Sekarang ini percetakan lebih mudah lagi setelah ditemukannya komputer karena segala proses dengan mudah dibantu oleh komputer.

No comments:

Post a Comment