Monday, 8 January 2018

Asal Mula Pembangunan Monas

Monas merupakan salah satu bangunan yang berdiri tegak di Jakarta. Monas merupakan kependekan dari Monumen Nasional. Monas di bangun pada masa pemerintahan Presiden Sukarno. Presiden Sukarno ingin Indonesia memiliki bangunan yang bercirikan Indonesia seperti Prancis memiliki Menara Eiffel dan Italia memiliki Menara Pisa. Keinginan Sukarno muncul setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia yaitu pada tahun 1949.

Sumber gambar: https://www.raunsumatra.com/home/wp-content/uploads/2017/12/monas3.jpg

Sukarno mengadakan sayembara dalam menentukan desain pembangunan Monas. Banyak pemdaftar yang berminat ikut serta dalam proses sayembara tersebut. Sayembara ini dimenangkan oleh Frederich Silaban. Menerut Komite Nasional desain Silaban lebih mencirikan menggambarkan karakter bangsa Indonesia. Desain itu terus disempurnakan karena menurut Sukarno belum sesuai dengan keinginan Sukarno yaitu sebuah bangunan yang tinggi yang menggambarkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Desain itu disempurnakan oleh Silaban dan setelah disempurnakan disetujui Sukarno dan Komite Nasional.

Baca Juga: "Perang Puputan"

Setelah Desain disetujui kemudian diundang Arsitek yang bernama R.M. Soedarsono untuk membangun sesuai desain dari Silaban yang telah disempurnakan. Monas memiliki tinggi 132 meter. Seluruh bangunan Monas dilapisi oleh Marmer. Bangunan Monas juga diperindah dengan adanya emas di ujung Monas. Emas yang digunakan beratnya 35 kilogram namun pada masa presiden Suharto emasnya dipertebal menjadi 50 kilogram. Pada tanggal 12 Juli 1975 Monas diresmikan untuk umum.

Baca Juga" Pertempuran Surabaya"

Pembangunan Monas melalui 3 tahap dimana tahap pertama pada masa Presiden Sukarno dimana Sukarno meletakan batu pertama. Pada tahap kedua sempat terhenti karena peristiwa G30S/PKI. Pada tahap ke tiga yaitu pada masa Presiden Suharto.


3 comments:

  1. dapat pegetahuan baru. makasih gan

    ReplyDelete
  2. ssering gua ngiterin monas tp blm tau sejaraahnya , thanks infonya

    ReplyDelete