Monday 8 January 2018

Jenderal Sudirman

Jenderal Sudirman merupakan salah satu pahlawan yang berjuang untuk tetap terwujudnya Indonesia merdeka dan berdaulat. Jasa Jenderal Sudirman untuk bangsa Indonesia sangatlah besar. Nama Jenderal Sudirman semakin harum dengan digunakannya sebagai nama jalan-jalan di berbagai belahan wilayah Indonesia. Jenderal Sudirman merupakan contoh yang patut kita teladani dimana walaupun sakit beliau tetep semangat dan berjuang mengusir Belanda yang berusaha tetap ingin berkuasa di Indonesia.



Jenderal Sudirman lahir di Purbalingga Jawa Tengah tepatnya di Desa Bodas pada tanggal 24 Januari 1916. Jenderal Sudirman lahir dari pasangan suami istri yaitu Karsid Kartawiraji dengan Siyem. Jenderal Sudirman pernah sekolah di HIS Muhammadiyah Cilacap. Jenderal Sudirman pernah bersekolah di Taman Siswa Yogyakarta. Sudirman muda aktif dalam organisasi keagamaan yaitu Muhammadiyah. Sudirman mulai mengenal dunia militer setelah masuk pelatihan PETA. Sudirman sering protes terhadap Jepang karena sikapnya yang kasar terhadap rakyat Indonesia. Sudirman tumbuh menjadi seorang militer yang pintar. Sudirman ditempatkan di Batalyon Kroya Banyumas Jawa tengah sebagai Komandan yang disenjatai.

Setelah Sukarno dan Muhammad Hatta mengumandangkan kemerdekaan, diberbagai belahan wilayah Indonesia merasakan perlunya menjaga kemerdekaan dan mempersiapkan kedatangan Belanda hingga terjadilah insiden biderbagai daerah yaitu melucuti senjata Jepang sebagai modal persiapan menyambut Belanda yang pastinya ingin kembali menguasai Indonesia. Sudirman juga ikut dalam pertempuran di Banyumas untuk merebut senjata Jepang.

Sudirman diangkat menjadi Panglima divisi di Banyumas dengan pangkat Kolonel saat terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat ( TKR). Sudirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Perang Indonesia melalui konferensi TKR pada tanggal 2 November 1945. Pada tanggal 18 Desember 1945, Sudirman mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal yang diberikan oleh Presiden Sukarno.

Kedatangan Sekutu sebagai pemenang dalam perang dunia ke dua mengalahkan Jepang, Italia, dan Jerman membawa angin tersendiri. Di Indonesia, Belanda berkeinginan melucuti tentara Jepang dan mengambil alih Indonesia dari genggaman Jepang namun posisi Indonesia ternyata sudah memproklamasikan kemerdekaan dan senjata Jepang banyak yang diambil oleh rakyat Indonesia sehingga membuat Belanda berusaha menggunakan kekuatan militernya untuk melawan rakyat Indonesia dan menekan rakyat Indonesia sehingga mau tunduk kembali. Pertempuran terjadi dimana-mana di Surabaya, Semarang, Bali, Jawa Barat dan wilayah Indonesia lainnya. Belanda datang dengan Inggris yang mengantar dan sebagai media pengambil alihan kekuasaan dari Jepang ke Belanda.

Jenderal Sudirman tidak tinggal diam, Jenderal Sudirman bersama TKR melakukan perlawanan terhadap Belanda juga Inggris. Salah satu perlawanan yang melibatkan Jenderal Sudirman adalah pertempuran di Ambarawa.  Jenderal Sudirman terkenal dengan siasat perangnya yaitu Perang Gerilya.

Baca Juga : "Pertempuran Ambarawa"

Jenderal Sudirman meninggal pada tanggal 29 Januari 1950 dan dimakankan di Taman Makam Pahlawan di Semaki. Pemerintah memberikan penghargaan terhadap Jenderal Sudirman diantaranya Bintang Sakti, Bintang Gerilya, Bintang Mahaputra Adipura, Bintang Republik Indonesia Adipura, dan pada tanggal 10 Desember 1964 Jenderal Sudirman ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Rumah Jenderal Sudirman di Purbalingga digunakan sebagai Museum Jenderal Sudirman.

No comments:

Post a Comment