Friday 17 November 2017

Peristiwa Wafatnya Nabi Muhammad S.A.W

Nabi Muhammad merupakan nabi akhir zaman setelah nabi Muhammad tidak ada lagi nabi. Islam terus berkembang dibawah Khulafaurrasyidin dan diteruskan oleh para wali dan syeh dan para Kyai dan Ustadz. Dalam artikel ini akan membahas tentang Peristiwa Meninggalnya Nabi Muhamaad S.A.W.
Sumber gambar : qph.ec.quoracdn.net/main-qimg-1a5528e63b34b2db62c89d09d9a6cf6d

1. Peristiwa Haji Wada

Haji Wada merupakan haji perpisahan. Pada tanggal 25 Zulqadah tahun 10 Hijriyah/622 M, Rasulullah bersama kaum muslimin melakukan haji wada sementara pemerintahan Mekah dipegang oleh Abu Dajjanah Al Ansari. Nabi Muhammad berangkat dari Madinah diperjalanan rombongan Nabi Muhammad bertambah tadinya hanya 100 ribu menjadi 114 ribu dimana para rombongan memakai ihram.

Pada hari keempat Zulhijah, Nabi Muhammad dn rombongan telah sampai di kota Mekah dan memasuki Masjidilharam dan pada saat melihat Ka'bah Nabi Muhammad berdoa ya Allah tambahkanlah keagungan, kemuliaan, kemegahan, dan kebaikan kepadanya kemudian beliu berserta rombongan mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali dilanjutkan dengan mecium Hajar Aswad. Kemudian Nabi Muhammad melakukan sholat sunah di depan makan Nabi Ibrahim selanjutnya menuju kesebuah bukit untuk melakukan Sai dan Marwa.

Pada hari sembilan Zulhijah, Nabi Muhammad dan rombongannya berangkat ke Padang Arafah untuk melakukan wukuf setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Mina. Nabi Muhammad beserta rombongan di Mina selama sehari semalam mengumpulkan batu-batuan yang akan digunakan untuk melempar Jumrah. Setelah sampai di Mina, Nabi Muhammad dan rombongan melaksanakan lempar Jumrah Aqabah dilanjutkan mencukur rambut dan memotong hewan sebagai kurban.

Pada hari kesebelas Zulhijah, Nabi Muhammad melempar jumrah yaitu Jumrah Aqabah, Wusta, dan Ula. Setelah selesai, Nabi Muhammad dan rombongan kembali ke Mekah untuk melakukan Tawaf Ifadah.
Pada intinya Nabi Muhammad ingin mengajarkan kepada umatnya tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang dijauhkan dari unsur-unsur jahiliyah yaitu berdesakan, bersiul, dan tawaf dengan telanjang.

Pada saat wakaf di Arafah, Nabi Muhammad berkutbah wada tentang ibadah haji dan umur manusia yang tidak panjang. Nabi Muhammad mengaskan tuhan hanya satu, asalmu hanya satu yaitu bersama-sama merupakan keturunan Adam yang berasal dari tanah dan orang yang paling mulia adalah orang yang bertaqwa kepada Allah.

2. Nabi Muhammad Sakit

Sepulang dari haji wada kesehatan nabi semakin menurun. Beliau menderitakan sakit deman yang tinggi. Walupun sakit, Nabi Muhammad tetap melakukan kewajibannya yaitu sholat malahan walaupun sakit Nabi Muhammad berusaha sholat berjamaah di Masjid.
Ketika sakitnya semakin keras, Nabi Muhammad pindah kerumah Maimunah kemudian kerumah Aisyah dengan dituntun oleh Abbas bin Abdul Mutholib dan Ali bin Abi Thalib. Fatimah putri nabi selalu menengok setiap hari.
Ketika Nabi Muhammad tidak kuat lagi untuk berjamaah di masjid karena sakitnya, Nabi Muhammad menunjuk Abu Bakar untuk mengimami di Masjid.

3. Nabi Muhammad Wafat

Setelah sakit beberapa hari Nabi muhammad SAW kesehatan semakin menurun. Pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 11 Hijriyah atau 8 Juni 623 Masahi, Nabi Muhammad menghembuskan napas yang terakhir dalam usia 63 tahun. Umat islam awalnya tidak percaya seorang nabi akan meninggal dan juga merasa sangat sedih mendengar kabar tersebut karena ditinggal panutan yang memberikan pencerahan dan jalan yang lurus. Dalam keadaan yang bingung dimana umat muslim merasa sangat bingung dengan islam nantinya dan siapa yang akan membimbing mereka, datanglah Abu Bakar yang berpidato memberikan motivasi kepada umat islam dan  menyadarkan bahwa setiap manusia pasti akan meninggal dan tidak boleh menyembah manusia namun yang patut disembah adalah Allah.

Setelah meninggalnya Nabi Muhammad kepemimpinan wilayah islam dipegang oleh Khulafaurrasyidin yaitu Abu Bakar dilanjutkan Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Talib. Setelah masa Khulafaurrasydin dilanjutkan oleh Kerajaan Islam dan islam menyebar lebih luas lagi hingga menjangkau Indonesia dibawa para wali yaitu Wali Songo dan dilanjutkan para syech dan Kyai.

Sumber bacaan
Siroj Zaenuri dan Muh. Asnawi.2011. Mengikuti Jejak Rasulullah: PT Albama

1 comment: