Thursday 23 November 2017

Irak di Perang Teluk 1,2,3

Berbicara tentang Irak, Irak merupakan salah satu negara yang masuk kawasan Timur Tengah. Irak memiliki cadangan minyak yang banyak seperti umumnya negara-negara Timur Tengah. Irak sebuah negara yang dipimpin oleh presiden yang beribukota di Bagdad. Dalam artikel kali ini akan membahas tentang peran irak dalam perang teluk.

1. Perang Teluk Satu
Perang Teluk ke -1 merupakan perang antara Irak dan Iran. Perang ini diawali dari revolusi Iran dimana mampu menumbangkan rezim Reza Pahlevi yang mana merupakan era kebangkitan Syiah di Iran yang dipimpin oleh Ayatollah Khomaeni. Kebangkitan Iran menjadi ketakutan bagi rezim Saddam Hussein yang mana sebagian warga Irak merupakan kaum Syiah dan Saddam Husein takut di Irak juga akan terpengaruh dari Revolusi Iran. Perang Irak dan Iran diawali dari Isu yang dilontarkan pihak Irak yang mana menganggap Iran sudah melanggar batas wilayah. Warga dunia berpandangan berbeda, Sebagian beranggapan Saddam takut warga Irak yang 60% merupakan Syiah akan memberontak dan mengadakan revolusi. 
Sumber Gambar: 2.bp.blogspot.com/-oZxsfQcavtE/V6pweig0quI/AAAAAAAAAJ8/2G9JIYDM1akcEXYatsJtCLrWAzqUCRypQCLcB/s1600/agung.jpg

Perang Irak dimulai oleh serangan Irak ke wilayah Iran pada tanggal 22 September 1980. Tentara Iran tidak tinggal diam, Tentara Iran membalas serangan dari tentara Irak. Amerika Serikat yang sebelumnya dekat dengan Rezim Reza Pahlevi memberikan dukungan terhadap Irak karena Iran sudah berbeda sikap terhadap Amerika Serikat dan lebih dekat dengan Uni Soviet. Uni Soviet dan Amerika Serikat yang sedang tegang dalam perang dingin membawa area Irak dan Iran sebagai adu kekuatan dan pengaruh. Perang Irak dan Iran berlangsung sampai 8 tahun yaitu sampai tahun 1988. Perang ini berakhir dengan genjatan senjata pada tanggal 20 Agustus 1988.

2. Perang Teluk Dua
Berakhirnya perang teluk satu yang mana berakhir dengan genjata senjata. Irak dan Iran banyak korban yang jatuh dikedua belah pihak. Irak mengalami masalah ekonomi dan beberapa tambang minyak Irak banyak yang rusak. Irak yang sebelumnya dekat dengan Kuwait yang mana Irak setelah perang teluk satu berusaha membangun kembali ekonominya meminta kepada Kuwait untuk menghapus utang-utangnya namun Kuwait menolak. Penolakan Kuwait membuat Irak marah dan mengungkit-ngungkit masa lalu dimana Kuwait merupakan bagian dari Irak. Kemudian Irak  dibawah Saddam Hussein pada tanggal 2 Agustus 1990, melancarkan serangan ke Kuwait. 


Sumber gambar: 4.bp.blogspot.com/-4pwaSwbwiwg/T_sBpHcmeFI/AAAAAAAACys/ux4kuM7dbiU/s1600/image007-719658.jpg

Kekuatan Kuwait tidak sebanding dengan Irak sehingga Kuwait tidak mampu menandingi kekuatan militer Irak. Irak berhasil menguasai Kuwait dan memasukan Kuwait didalam peta negaranya yaitu dijadikan salah satu Provinsinya. Penguasa Kuwait berhasil lolos dan tinggal di Arab Saudi sambil menggalang dukungan untuk menyingkirkan Irak di tanah Kuwait. Kuwait meminta dukungan negara arab dan juga melalui PBB. Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Australia mendorong Irak untuk meninggalkan Kuwait melalui tekanan PBB. Tekanan terhadap Irak ternyata dipandang sebelah mata oleh Irak. Irak tetap memperkuat militernya di Kuwait dan tetap menjadikan Kuwait sebagai wilayahnya. PBB kemudian mengambil sikap melalui dewan keamanannya yaitu melakukan operasi gabungan untuk mengusir Irak dari Kuwait. Koalisi pasukan antar negara ini yang dinaungi PBB memberi nama Operasi Badai Gurun. Ultimatum yang diberikan PBB kepada Irak yaitu meninggal Kuwait dengan batas waktu 15 Januari 1991 namun tidak patuhi Irak sehingga terjadilah pertempuran antara Irak dengan pasukan Koalisi beberapa negara. Irak tidak mampu menandingi koalisi beberapa negara tersebut Irak mengalami kekalahan dan berhasil dipukul mundur dan kembali kenegaranya. Pada tanggal 27 Februari 1991 Amerika Serikat dan koalisinya mampu membebaskan Kuwait dari Irak. 

3. Perang Teluk Tiga
Setelah berakhirnya perang Irak dengan Kuwait. Irak berusaha membangun kekuatannya kembali. Hubungan Irak denga Amerika Serikat sebelum perang Kuwait sangatlah bagus namun setelah selesai perang Kuwait hubungan Irak dengan Amerika Serikat tidaklah haromonis lagi. Irak berusaha membangkitkan negaranya dari keterpurukan. Pembangunan digenjot kembali agar mampu meningkatkan perekonomiannya. Saddam Hussein berusaha mendorong negaranya lebih produktif lagi. 
Tragedi 11 September 2001 yang mana gedung Amerika Serikat yaitu WTC di tabrak pesawat yang sudah dibajak teroris dan memakan korban yaitu penumpang pesawat tersebut dan kehancuran gedung WTC. Amerika Serikat dibawah Presiden Bush menyatakan perang terhadap teroris. Negara yang diserang Amerika Serikat yang pertama yaitu Afghanistan yang merupakan pusat dari Al Qaidah.. Al Qaida dibawah Osama Bin Laden mengaku bertanggung jawab atas ledakan gedung WTC. Amerika Serikat mengegmpur Afghanistan yang dianggap menyembungikan dan melindungi Al Qaida dan Osama. Afghanistan kalah telak. Amerika Serikat belum puas kemudian menebar isu yaitu Irak sedang membuat senjata nuklir. Pernyataan Amerika Serikat tersebut ditolak oleh Irak dan Irak mempersilahkan utusan PBB untuk melakukan penyelidikan atas tuduhan Amerika Serikat. Sebelum pengumuman atas hasil penyelidikan PBB tersebut, Amerika Serikat dan sekutunya melancarkan serangan ke Irak dengan jalan melalui Kuwait. Tujuan Amerika Serikat yaitu melucuti senjata pemusnah masal, menghentikan kediktatoran Saddam Hussein, dan juga membebaskan Irak dari jaringan terorisme. 

Irak tidak mampu melawan kekuatan koalisi Amerika Serikat dengan sekutunya. Pemerintahan Saddam Husein tumbang dan Amerika Serikat mendirikan pemerintahan sementara Irak. Saddam Husein dihukum gantung dengan tudukan melakukan pembantaian terhadap suku Kurdi. Setelah perang Irak dan Amerika Serikat berakhir ternyata tidak ditemukan senjata pemusnah massal yang dituduhkan Amerika Serikat sebelumnya.

Sumber bacaan:
elmaghfiroh.wordpress.com/2015/01/02/saddam-hussein-irak-dan-perang-teluk-i-ii/
dw.com/id/awal-mula-revolusi-islam-iran/a-4017109
Saifuloh, Aep. 2008. Aku Cinta Damai. Jakarta: Nobel Edumedia

2 comments:

  1. sebenarnya penyebab utama Perang Iran-Irak itu bukan karena Saddam Husain takut digulingkan Syiah gan. Tapi dia dihasut oleh negara2 Arab dan AS buat serang Iran. Parahnya selama perang melawan Iran, negara2 Arab justruu mengkhianati perjanjian gan. Salah satunya mereka janji bakal biayain militer Irak serang Iran. Eh setelah perang usai, negara2 Arab menganggap bantuan mereka ke Irak adalah hutang. Marahlah Saddam Husain gan. Pokonya Saddam Husain is the best deh ^_^

    ReplyDelete
  2. perang teluk menyebabkan terjadinya penderitaan terutama bagi rakyat Irak karena perang dengan Iran dilanjutkan perang dengan Amerika dan sekutunya

    ReplyDelete